Menurut beberapa orang yang pernah menjadi sahabatnya, pemuda itu memiliki kecenderungan untuk tidak mau mengalah. Ia juga selalu merasa diri sibuk. Ia selalu merasa tidak punya waktu untuk orang lain. Padahal ia selalu memaksa teman-temannya untuk mempunyai waktu bagi dirinya.
Ia mulai menata kembali hidupnya. Ia berusaha sedapat mungkin untuk keluar dari persoalan yang ia hadapi. Kini ia mulai menyediakan waktu sebanyak-banyaknya untuk orang yang menjadi teman-temannya. Ia tidak mau menyibukkan diri dengan hal-hal yang kurang berguna.
Dalam hidup ini persahabatan itu sangat penting. Kita membangun persahabatan bukan hanya untuk kebaikan diri kita sendiri. Tetapi kita juga membantu sesama untuk mengenal lebih dalam siapa dirinya. Karena itu, persahabatan yang baik itu mesti kita isi dengan nilai-nilai yang memperjuangkan kehidupan. Misalnya, suatu kegiatan yang membantu sesama untuk lebih menyadari betapa hidup itu berguna dan penting.
Ada orang yang mulai membahas tentang mempertahankan kehidupan. Dengan demikian orang itu mulai mempromosikan anti aborsi kepada teman-temannya. Ia juga dapat mengajak teman-temannya untuk menjauhi narkoba. Ia mengajak teman-temannya memilih kegiatan-kegiatan yang positif.
Hidup itu indah. Demikian pula betapa indah kita memiliki sahabat-sahabat yang baik dan setia dalam hidup ini. Karena itu, mari kita berusaha untuk membangun persahabatan yang membantu kita dan sesama menemukan identitas diri kita masing-masing. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2009/11/membangun-persahabatan-yang.htm
by Saya Yakin Bisa Menemukan 1.000.000 Orang Katolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar